Menulis

Termenungku dari dalam ruangan ini, menunggu hujan yang tak kunjung reda, rintik airnya bersuara merdu mngenai genting-genting. Tibalah kini sisa-sisa air hujan yang nampak indah memantulkan cahaya dari benda-benda di sekitar, seakan semua yang ada di sekitarnya terangkum menjadi satu di dalamnya. Setelah Hujan Itu . . . .

Senjaku Di Ujung Desa, saat aku pulang kerja, yang memang biasa sampai sore, selalu aku berhenti sejenak di ujung desaku, kuperhatikan senja demi senja di ujung desa ini, tempat di mana hampir seluruh hidup aku habiskan di desaku.
Senja di ujung desa bagiku begitu berharga, berteman hembusan angin senja yang khas, serasa jelas apa yang telah aku lakukan sepanjang hari tadi, dan secuil hal terpikirkan oleh ku, apa yang aku ceritakan pada keluargaku nanti, tentang apa yang aku lakukan tadi.